Dulunya Ayutthaya merupakan pusat pemerintahan Thailand sebelum di serbu oleh Burma. Sehingga hanya ada puing-puing yang menjadi saksi bisu kejayaan masa lampau. Posisi ayuthaya ini sekitar 80 km dari kota Bangkok dan dapat dijangkau menggunakan beberapa kendaraan umum. Jangan khawatir,kendaraan umum di negeri gajah putih ini saya acungi jempol dech...
Saya dan teman-teman memulai perjalanan bukan dari Bangkok, karena kami bertempat tinggal di rangsit-pathumthani (sekitar 45 menit dari Bangkok jika menggunakan mini van dan tidak macet,, hehhe,,)
Kendaraan umum yang kami pilih adalah kereta api, dengan alasan harganya murah yaitu sebesar 30 bath dan juga stasiun kereta apinya berdekatan dengan Thammasat University kampus kami. Setelah sampai di stasiun kereta api ayuthaya kami melanjutkan berkeliling menggunakan sewaan sepeda motor.
Sebelum naik kereta, narsis dulu,,, :D
(dari kiri ke kanan cowok: mas ardi, itok, my beloved mas Angga. Dari kiri ke kanan cewek: gisya, vicca, aku, putri. Yang jepret: uzan)
Berikut beberapa foto yang kami abadikan di Ayutthaya,
(patung budha berbaring)
(patung kepala budha di akar pohon)
Berhubung kami menyewa sepeda motor (150 bath untuk digunakan setengah hari), maka kami berkeliling sepuasnya untuk melihat-lihat suasana kota "tua" yang pernah jaya di zamannya. Sampai akhirnya perut pun berteriak minta diisi. Alhamdulillah di sini ada Masjid dan disekitarnya terdapat warung yang menjual makanan halal. Tapi sayang sekali saya tidak bisa mendeskripsikan dengan jelas di mana letak Masjidnya karena pada saat itu kami juga mengandalakan petunjuk di jalan ditambah dengan daya ingat uzan yang sudah pernah kesini sebelumnya.
Setelah sholat dan makan siang, kami melanjutkan perjalanan untuk berkeliling-keliling lagi.
(sanatai sejenak melepas lelah)
(berfose bak model,, hihihi)
(floating market di ayuthaya)
sebenarnya ada beberapa gambar lagi, hanya saja masih di kamera uzan, hihihii
Berhubung hari sudah sore, maka kami segera menuju stasiun kereta api. Tapi sebelumnya isi full bensin sepeda motor yang kami pinjam. Karena di sewa full, maka ketika mengembalikan juga harus full. Dan uniknya lagi, isi bensinnya sendri, masukkan uang koin atau bisa juga uang kertas yang tidak lecek. Sayangnya saya lupa mengabadikannya, karena teriknya mentari yang bersinar waktu itu.
Bensin sudah full, kembalikan motor, beli tiket kereta untuk tujuan ke Rangsit kemudian duduk manis menanti kereta..
wuuizzz,,wuiizz,,wuiizzz,, angin sepoi-sepoi dari jendela menerpa wajah kami....
Sampai jumpa di mbolang berikutnya teman-teman,,, :D






Tidak ada komentar:
Posting Komentar